Ilustrasi
Rencongmuda | Semua
insan manusia pasti menginginkan kekayaan dalam hidupnya, karena menurutnya
kalau memiliki kekayaan yang banyak hidupnya akan bahagia.
Di
zaman sekarang ini, banyak kita temui
orang tua yang menganjurkan kepada anaknya, untuk cepat-cepat menyelesaikan
kuliahnya, terus memiliki pekerjaan, dan jangan buru-buru untuk menikah, kalau
sudah mapan, sudah punya rumah sendiri, pekerjaan tetap, baru tuh mikirin untuk
nikahin anak orang.
Bahaya Memakai Celana Jeans
Akan
tetapi semua nya itu tidak sepenuhnya benar dan bisa untuk diikuti. Bahkan,
agama menganjurkan kebalikan dari yang diatas tadi. Kalau masyarakat menganut
prinsip bahwa “kalau ingin menikah harus mapan terlebih dahulu” justru logika
agama menganjurkan hal yang bertolak dengan prinsip yang dianut masyarakat “
jika ingin hidup mapan, maka menikahlah,”.
Seperti
firman Allah dalam Al-Quran :
“Dan nikahkanlah
orang-orang yang masih membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang layak
(menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka
miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan
Allah Maha Luas ( Pemberian-Nya), Maha mengetahui” [Q.S Surah An-Nur : 32].
Wahn, Penyakin Yang Tidak Bisa Diobati Oleh Dokter
Seperti
yang telah dijelaskan dari ayat tersebut bahwa Allah telah berjanji untuk
memberikan karunia-Nya bagi orang yang menikah.
Suatu
penelitian juga menunjukkan bahwa “setiap orang yang menikah, rata-rata
memperoleh jumlah kekayaan dua kali lipat” menurut Jay Zagorsky dari Ohio State
Universty yang melakukan penelitian pada rentang waktu 1985 sampai 2000.
ngin Hidup Bahagia? Hindari Tiga Hal tersebut
Setelah kita menikah , kita
dituntut untuk selalu bertanggung jawab menafkahi keluarga dan menghapus segala kemalasan dari dalam
diri kita.
0 komentar: